Jumat, 20 November 2015

PERBANDINGAN KEBUDAYAAN SUKU DAYAK DAN BUGIS

 KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena penulisan makalah ini dapat diselesaikan dengan baik.
Makalah ini membahas tentang perbandingan kebudayaan Dayak dan Bugis, diharapkan dapat memberi pengetahuan dan menambah wawasan bagi siapapun yang membaca makalah ini.
Dalam penyusunan makalah ini tidak lepas dari peran serta berbagai pihak yang telah memberikan saran, maupun masukan-masukan guna penyempurnaan makalah ini. Untuk itu kami mengucapkan terimakasih yang sedalam-dalamnya.
Akhir kata, kami meminta maaf apabila dalam makalah ini terdapat banyak kekurangan. Oleh sebab itu kami akan berupaya selalu terbuka dan seobjektif mungkin terhadap kritik dan saran yang membangun guna mempertimbangkan di masa-masa yang akan datang.

a. Sistem Kepercayaan/Religi Suku Dayak
Masyarakat Dayak terbagi menjadi beberapa suku, yaitu Ngaju, Ot, Danum, dan Ma’anyan di Kalimantan Tengah. Kepercayaan yang dianut meliputi: agama Islam, Kristen, Katolik, dan Kaharingan (pribumi). Kata Kaharingan diambil dari Danum Kaharingan yang berarti air kehidupan.

Masyarakat Dayak percaya pada roh-roh:

1) Sangiang nayu-nayu (roh baik);
2) Taloh, kambe (roh jahat).

Dalam syair-syair suci suku bangsa Ngaju dunia roh disebut negeri raja yang berpasir emas. Upacara adat dalam masyarakat Dayak meliputi:

1) upacara pembakaran mayat,
2) upacara menyambut kelahiran anak, dan
3) upacara penguburan mayat.

Upacara pembakaran mayat disebut tiwah dan abu sisa pembakaran diletakkan di sebuah bangunan yang disebut tambak.

b. Sistem Kekerabatan Suku Dayak
Sistem kekerabatan masyarakat Dayak berdasarkan ambilineal yaitu menghitung hubungan masyarakat melalui laki-laki dan sebagian perempuan. Perkawinan yang ideal adalah perkawinan dengan saudara sepupu yang kakeknya saudara sekandung (hajanen dalam bahasa Ngaju). Masyarakat Dayak tidak melarang gadis-gadis mereka menikah dengan laki-laki bangsa lain asalkan laki-laki itu tunduk dengan adat istiadat.

c. Sistem Politik Suku Dayak
Pemerintahan desa secara formal berada di tangan pembekal dan penghulu. Pembekal bertindak sebagai pemimpin administrasi. Penghulu sebagai kepala adat dalam desa. Kedudukan pembekal dan penghulu sangat terpandang di desa, dahulu jabatan itu dirangkap oleh patih. Ada pula penasihat penghulu disebut mantir. Menurut A.B. Hudson hukum pidana RI telah berlaku pada masyarakat Dayak untuk mendampingi hukum adat yang ada.



d. Sistem Ekonomi Suku Dayak
Bercocok tanam di ladang adalah mata pencaharian masyarakat Dayak. Selain bertanam padi mereka menanam ubi kayu, nanas, pisang, cabai, dan buah-buahan. Adapun yang banyak ditanam di ladang ialah durian dan pinang. Selain bercocok tanam mereka juga berburu rusa untuk makanan sehari-hari. Alat yang digunakan meliputi dondang, lonjo (tombak), dan ambang (parang). Masyarakat Dayak terkenal dengan seni menganyam kulit, rotan, tikar, topi, yang dijual ke Kuala Kapuas, Banjarmasin, dan Sampit.

e. Sistem Kesenian Suku Dayak
Seni tari Dayak adalah tari tambu dan bungai yang bertema kepahlawanan, serta tari balean dadas, bertema permohonan kesembuhan dari sakit. Rumah adat Dayak adalah rumah betang yang dihuni lebih dari 20 kepala keluarga. Rumah betang terdiri atas enam kamar, yaitu kamar untuk menyimpan alat perang, kamar gadis, kamar upacara adat, kamar agama, dan kamar tamu.



a. Sistem Kepercayaan/Religi Suku Bugis
Masyarakat Bugis banyak tinggal di Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan. Mereka penganut Islam yang taat. Masyarakat Bugis juga masih percaya dengan satu dewa tunggal yang mempunyai nama-nama sebagai berikut.

1) Patoto-e : dewa penentu nasib.
2) Dewata Seuwa-e : dewa tunggal.
3) Turie a’rana : kehendak tertinggi.

Masyarakat Bugis menganggap bahwa budaya (adat) itu keramat. Budaya (adat) tersebut didasarkan atas lima unsur pokok panngaderreng (aturan adat yang keramat dan sakral), yaitu sebagai berikut.

1) Ade (‘ada dalam bahasa Makassar).
2) Bicara.
3) Rapang.
4) Wari’.
5) Sara’.

b. Sistem Kekerabatan Suku Bugis
Perkawinan yang ideal di Makassar sebagai berikut.

1) Assialang Marola adalah perkawinan antara saudara sepupu sederajat kesatu baik dari pihak ayah/ibu.
2) Assialanna Memang adalah perkawinan antara saudara sepupu sederajat kedua baik dari pihak ayah/ ibu.  
Perkawinan yang dilarang adalah perkawinan anak dengan ayah/ibu dan menantu dengan mertua.

Kegiatan-kegiatan sebelum perkawinan, meliputi:

1) Mappuce-puce: meminang gadis,
2) Massuro : menentukan tanggal pernikahan,
3) Maddupa : mengundang dalam pesta perkawinan.

c. Sistem Politik Suku Bugis
Masyarakat Bugis Makassar kebanyakan mendiami Kabupaten Maros dan Pangkajene. Mereka tinggal di sebuah kampung yang terdiri atas 10 – 20 buah rumah. Kampung pusat ditandai dengan pohon beringin besar yang dianggap keramat dan dipimpin oleh kepala kampung disebut matowa. Gabungan kampung disebut wanua sama dengan kecamatan.

Lapisan masyarakat Bugis Makassar sebelum kolonial Belanda adalah:

1) ana’ karung yaitu lapisan kaum kerabat raja,
2) to-maradeka yaitu lapisan orang merdeka,
3) ata yaitu lapisan budak.

d. Sistem Ekonomi Suku Bugis
Mata pencaharian masyarakat Bugis-Makassar yaitu pertanian, pelayaran, dan perdagangan. Masyarakat Bugis Makassar juga telah mewarisi hukum niaga. Ammana Gappa dalam bukunya Ade’allopiloping Bicaranna Pabbalue yang ditulis pada abad ke-17, menyebutkan sambil berlayar mereka berdagang di pulau-pulau di Indonesia. Selain itu mereka juga membuat kerajinan rumah tangga seperti tenunan sarung.

e. Sistem Kesenian Suku Bugis
Rumah adat suku bangsa Bugis Makassar berupa panggung yang terdiri atas 3 bagian sebagai berikut.

1) Kalle balla: untuk tamu, tidur, dan makan.
2) Pammakkang: untuk menyimpan pusaka.
3) Passiringang: untuk menyimpan alat pertanian.



f. Pakaian adat Suku Bugis
Pakaian adat khas wanita Bugis Makassar adalah baju bodo. Baju bodo berupa kain sarung yang berwarna merah hati, biru, dan hijau.

KESIMPULAN
 Dayak adalah nama yang oleh penduduk pesisir pulau Borneo diberi kepada penghuni pedalaman yang mendiami Pulau Kalimantan (Brunei, Malaysia yang terdiri dari Sabah dan Sarawak, sertaIndonesia yang terdiri dari Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Selatan).
Bugis merupakan kelompok etnik dengan wilayah asal Sulawesi Selatan. Penciri utama kelompok etnik ini adalah bahasa danadat-istiadat, sehingga pendatang Melayu dan Minangkabau yang merantau ke Sulawesi sejak abad ke-15 sebagai tenaga administrasi dan pedagang di Kerajaan Gowa dan telah terakulturasi, juga dikategorikan sebagai orang Bugis.


Sumber: http://www.materisma.com/2014/04/penjelasan-kebudayaan-suku-dayak-bugis.html

Selasa, 27 Oktober 2015

SIAPA AKU DI MATAMU ?

AKU? yaa aku!
siapa aku dimatamu?
aku hanyalah pengagum rahasiamu, aku hanyalah seorang manusia tanpa keberanian untuk lebih dekat denganmu. KAMU?yaa kamu! hanyalah seseorang yang selalu aku perhatikan dari sudut pandang jauh, diam-diam aku ikuti gerak-gerikmu, tingkah lucu mu, bahkan aku tersipu dalam  kesendirian bila melihatmu tersenyum. aku tau senyummu memang bukan untukku, aku tau kau tak akan pernah menyadari bahwa ada seseorang yang memperhatikan mu secara diam-diam.
apakah aku mempunyai peran dalam ingatan mu?
apakah aku mempunyai ruang untuk singgah di hatimu?
apakah aku bisa menyentuh hidupmu lebih dalam?
terkadang aku iri dengan mereka yang bisa lebih dekat denganmu. berada disampingmu, bercanda denganmu, dan melakukan hal-hal kecil bersamamu.
apakah aku bisa? siapa aku dimatamu?

Minggu, 26 April 2015

cerpen

KISAH PERTAMA



Namaku Mody, nama lengkapku Maudy Asya.
Aku adalah tipe anak yang ga suka neko-neko dan aku belum pernah ngerasain gimana rasanya jatuh cinta, apalagi cinta pada pandangan pertama dan pastinya aku belum pernah merasakan arti dari sebuah cinta pertama.
Disaat aku sedang sibuk memutar mutarkan bola basket dijemari tanganku, tiba tiba ada seseorang berjalan menuju arahku. Sepertinya aku kenal siapa dia, ya benar dugaan ku dia adalah kaka ku, kaka yang nyebelin tapi ngangenin juga kalo dia lagi pergi lama ga pulang pulang. Oya nama kakaku Dimas Yuda.
“lo ngapain sih? Hobi lo gitu gitu aja setiap gue liat” yang tiba tiba saja suara itu terdengar dekat ditelingaku, seketika menoleh wajahku kepadanya.
“oh elo, gue kira siapa. Ya suka suka gue lah hidup gue punya gue dilarang protes!!!” sambil ku acak acak rambut ka dimas yang bawel itu
“makanya cari pacar dong biar ga gini gini aja hidup lo” meledek ku dengan senyum so imutnya itu
Serontak dibenak ada hal yang ingin aku Tanya kan kepada ka dimas, sebenarnya sudah lama ingin aku bertanya kepada ka dimas tentang hal ini tapi aku merasa ragu dan malu untuk menanyakannya. Wajar saja aku malu pasti nanti dia akan meledek ku.
“ka cinta pertama sama cinta pandangan pertama itu sama apa beda?” entah ada angin apa serontak kata kata itu keluar dari mulut ku
“ha?hahaha” ka dimas hanya bisa tertawa mendengar pertanyaan mody barusan
“ko ketawa?kenapa aneh?orang nanya malah diketawain gatau lagi serius apa”
“oh.. ceritanya serius” meledek ku lagi yang sudah kesal
“beteee”
“jangan bete dong mod, iya ka dimas jawab. Cinta pertama sama cinta pandangan pertama itu beda yang menyamakan keduanya adalah sama sama pertama. Kamu tau cinta pandanga pertama?” ka dimas bertanya kepadaku dan aku hanya menggelengkan kepalaku
“oh iya lupa belum pernah ya mmm jadi cinta pandangan pertama itu saat kamu ketemu sama lawan jenis kamu, kamu ngerasa ada sesuatu yang beda yang ngebuat di sini(sambil menunjuk dadaku tepat arah jantung ku) berdetak lebih cepat dari biasanya,  dan mata kamu yang akan lebih melihat seseorang dengan tatapan penuh dari biasanya”
“kalo cinta pertama?” tanyaku kepada ka dimas lagi yang dengar sabar meladeniku
“cinta pertama itu dimana kamu ngerasa nyaman, teduh, dan kangen setiap kamu sama dia atau ga sama dia”
“maksudnya?” aku masih belum mengerti apa maksud dari ka dimas itu jujur saja aku bingung
“aduhhhhh!!!!” ka dimas spontan mengusap usap rambutnya itu
“sabar sabar maklum dongggg” meyakin kan ka dimas agar mau menjelaskan lagi
“cinta pertama itu…..ah gue pusing jelasinnya harusnya lo rasain itu biar lo tau rasanya gimana, cinta pertama itu susah dijelasin buat gue” berdiri dan meninggalkan mody sendiri
“yah dasar lo! Bilang aja ga tau!” meneriaki ka dimas yang semakin jauh meninggalkan mody.
ˆŠ
Sepertinya dipagi ini aku bangun kesiangan buktinya tumben sekali mama ayah dan kadimas sudah berkumpul dimeja makan dengan sarapan yang lengkap. Tidak ketinggalan telur setengah matang dan roti yang direndam segalas air susu, ya itu makanan favoritku memang aneh tapi aku suka.
“pagi kesayangan mody” menghampiri mama ayah dan ka dimas
“kesiangan lo ya?untung gue masih disini dan untuk ga gue tinggal dan lebih untungnya lagi lo selamet dari naik angkutan umum kesekolah” meledekku dengan senangnya, ya aku satu sekolah dengan ka dimas kita Cuma beda setahun.
“bawel bawel bawel!!! Pokoknya aku gasuka cowo bawel kaya kadimas bawelllll!” spontan aku bertriak sehingga membuat mama dan ayah menutup telingan karna mendengar suara ku yang seperti kaleng jatuh
“berisikkkkkkkkk” mama dan ayah bertriak bersamaan, serasi sekali mereka pantas saja mereka dipertemukan dan diperjodohkan.
“maaf.. aku berangkat ajadeh takut telat” lalu aku dan ka dimas berangkat menuju sekolah.
Setibanya aku disekolah seperti biasa depan gerbang selalu ada fina yang menunggu ku datang, dia adalah sahabatku rutinitas ini selalu ada  dari kita pertama kenal di SD dulu, saling menunggu di gerbang sekolah sebelum temanya datang. Itulah aku dan fina.
Disaat aku sedang menuju kekelas bersama fina tiba tiba saja ada seseorang yang menariku. Bukan bukan dia tidak menariku hanya saja gantungan kunci miliknya tersangkut di tasku. Masa bisa?tanyaku heran
“aduhhh eh ini tas siapa?stop stop! Woy stop” berteriak menghentikan laki laki itu, tetapi dia hanya diam dan cuek yang aku lihat dia hanya membetulkan gantungan kunci itu yang tersangkut ditas ku.
“sorry” hanya kalimat singkat itu yang aku dengar dari ucapannya
“sorry sorry lo----“ belum selesai aku memarahinya dia sudah pergi meninggalkanku
Sepanjang jalan aku hanya menggerutu kesal karna tingakah laki laki ga bertanggup jawab itu, dan lagi lagi sontak kata kata ‘gue ga suka cowo yang bla bla bla itulah’ keluar dari mulutku
“mody kenapa sih setiap lo ketemu cowo yang tingkahnya menurut lo aneh atau ga biasa pasti lo selalu bilang ‘gue ga suka cowo yang----‘ yang bawel salah yang cuek salah yang pinter salah yang bloon apa lagi, tambah parah salahnya” sambil menepok nepok keningnya yang ga ngerti apa mau aku
“hehe hbs  aneh, salah ga?” aku hanya tersenyum miris
“pikir sendiri” fina sudah pusing dengan tingkah sahabatnya yang aneh ini lalu fina meninggalkan mody dan berjalan sendiri menuju ruang kelas
Šˆ
Dikantin sekolah aku dan fina selalu memesan makanan yang sama entah kenapa selera kita sama, mungkin ini karna kita sering bersama sama. Hahaha ini agak sedikit konyol
Tiba tiba saja laki laki itu tepat berjalan didepanku, ya lelaki itu adalah lelaki gantungan kunci yang tidak sengaja tersangkut di tasku tadi pagi. Ini aneh! Dari tadi aku hanya memerhatikannya sedari tadi dan benak ku bilang ‘dia pangeranku dia seperti mimpi dalam doa’ alah ini hanya khayalanku saja mungkin.
+maudy ect+
Setibanya aku dirumah aku hentakan badanku ke kasur kesayangan lalu aku mulai memikirkan kata kata ka dimas ‘mata yang akan lebih melihat seseorang penuh dari biasanya’ ini gamungkin ini konyol plis ga suka ini! Ini masih pandangan pertama mungkin diluar sana masih banyak pandangan pandangan berikutnya, mody jangan bloon deh jangan jadi anak galau mody.
Saat itu aku hanya termenung
“mod… mod… mody!!!” tiba tiba saja ka dimas berada dibelakangku, serontak membuatku kaget dan tersadar dari lamunanku
“apasih ngagetin aja” dengan nada kesal aku memukul punggung ka dimas
“eh eh aduh sakit sakit! Lagian ngelamun aja. Eh tapi tumben lo gini lagi jatuh cinta ya?” ka dimas yang meledeku hingga tak sadar jika wajahku memerah
“tuh kan ketauan, muka lu merah tuh hahaha”sambung ka dimas yang meledek ku lagi
“udah deh gausah sotau, ngapain lo kesini masuk kamar orang ga ketok dulu”
“tadi gue udah ketok tapi lo ga denger yaudah gue masuk. Lo dipanggil mama ada tetangga baru dan lo harus kesana”
“dih apa hubungannya sama gue, gajelas bgt”
Aku heran dan aneh padahal ga ada hubungannya dengan ku soal tetangga baru itu, tetapi dari pada aku dimarahi mama aku turuti saja kata kadimas tadi.
“nah ini dia mody anak tante” mama yang serentak mengenaliku kepada tetangga baru itu, padahal aku baru turun tangga belum sampe depan mama persis.
“hai…” dengan senyuman kaku dibibirku. Tapi setelah aku liat secara jelas ternyata laki laki itu adalah gantungan kunci! Ya dia! Ternyata aku dan dia tetangga dan ini adalah kesempatanku untuk bisa terus dekat sama dia
“hai nama gue afa” afa mengulurkan tanggannya kepadaku , dan aku meraih uluran tangan afa itu. DEGG jantung ku terasa berdetak cepat sekali, tangan ku merasa dingin dan aku hanya bisa terdiam kaku saat itu.
“ehh udah duduk lagi” kata mama yang sontak saja membuat aku kaget. Mama gatau apa kalau anaknya masih pengen pegangan sama afa.
“kita satu sekolah kan?” afa yang tiba tiba saja memulai pembicaraan itu.
“ee—eeiya kayanya” dengan sedikit gugup aku menjawab pertanyaan afa
“kok kayanya?kan emang?lo kan kalo gak salah yang tadi pagi, yang gak sengaja gantungan gue yangkut di tas lo” sontak aku sangat terkejut oleh jawaban afa, dan aku senang ternyata dia mengingatnya.
“maaf ya gue ga sengaja soalnya gue tadi buru buru”
“oh iya eeee gak eegakpapa ko” terasa sesak nafas berbicara depan afa.
+afa ect+
Mody lucu juga, kayanya anaknya sih asik, seru pasti kalo setiap hari bisa sama sama dia. Mungkin kayanya besok gue berangkat bareng mody, toh itung itung permintaan maaf gue dan dimulainya pertemanan gue sama dia.
ˆŠ
Pagi ini dimulai dengan senyuman, semongga sesuai yang diharapkan. Yaa itulah doa mody sebelum berangkat sekolah. Tiba-tiba saja mody terkejut dengan kehadiran afa didepan rumah mody. Happyday!!
“afaaa” menyapa afa yang sudah siap untuk berangkat sekolah
“hai pagiiii” afa menjawab sapaan mody dengan senyuman manis dibibir afa, yatuhan afaaa
“lo ngapain disini pagi-pagi?”
“yuu naik” afa menyuruhku naik motornya yang berwarna hitam itu, ini adalah pertama kalinya ada seorang laki-laki menjemputku dan mengantariku kesekolah.
Didalam perjalanan entah sikap apa yang aku harus tunjukan, aku merasa canggung, malu, atau bahkan salting. Ini pertama kali!!!
“fa ko jemput gue?” aku memulai pembicaraan kepada afa lebih dulu supaya tidak terasa kaku antara aku dan afa
“ya itung itung awal pertemanan kita dan permintaan maaf gue soal kemarin”
“yaampun fa yang itu udah gue lupain ko”
“cepet banget lupainnya, gue aja masih inget”
“maksud gue, gue udah lupain kesalahan lo itu gitu maksudnya” huuh hampir saja aku terlihat salting depan afa
Setibanya disekolah aku belum melihat fina berada didepan gerbang, ga biasanya dia datang telat gini, apa aku yang terlalu cepat yaa.
“mod masuk yu” afa mengajakku masuk kekelas tapi aku hanya melihat pandanganku ke kanan kiri sambil mencari fina
“mod masuk yuu” untuk kedua kalinya afa mengajakku masuk kekelas
“fa duluan deh, gue nunggu fina dulu gue takut dia marah nantinya kalo gue duluan”
“yakin nih?gue duluan ya mod, oya nanti pulang bareng gue lagi ya”
Yatuhan secepat inikah perasaan ini tumbuh?ini membuat aku bingung dan aku masih merasa takut mengungkapkan ini kepada fina, bisa bisa nanti dia meledekku.
Dikantin
“mod mody!!!!” seperti ada yg memanggilku? Ya ternyata itu afa dia memanggilku dari meja makan dikantin
“sini mod masih kosong”
“fin duduk disitu yuk, sekalian gue mau ngenalin lo sama temen baru gue” aku dan fina bergegas duduk satu meja dengan afa, seperti janjiku tadi bahwa fina dan afa akan aku kenalkan
“fa kenalin ini fina, fin kenalin ini afa”
“fina”
“afa” mereka berdua saling berjabat tangan, dan kenapa mereka melakukan tatapan mata yang terlalu lama? Aku gamau fina jatuh hati kepada afa begitu juga afa.
Yatuhan dugaan apa sih ini, mod sadar fina itu temen lo mod inget!!
Akhirnya jam pulang sekolah pun berdering, hari ini adalah hari pertama dimana aku pertama kali pulang dengan afa.  Mudah-mudahan hari ini menjadi indahJ
“mod gue mau nanya boleh?” afa yg memulai pembicaraan kepadaku
“Tanya aja lagi”
“fina temen deket lo kan? Dia sahabat lo?” DEGGG perasaan aku tiba-tiba gaenak kenapa afa menanyakan fina?
“iya, temen dari kecil dan kami selalu satu kelas bahkan satu tempat duduk terus”
“bagus! Gue boleh minta bantuan lo?” sungguh perasaanku semakin ga enak
“mmm apa?”
“deketin gue sama fina boleh?”
“haa? Eee mmm gimana ya” dan akhirnya benar perasaan ku dan apa yang aku bayangkan itu memang benar
“kenapa?ko jawab nya gitu?ayolah gue suka dia, dia lucu, keliatannya baik, dan anaknya lumayan asik”
Tuhan aku harus gimana? Mengapa dada ini terasa sesak sekali?
“ii aaaa ia”
“beneran?” aku hanya menganggukan kepala ku
“oke, sebagai hadiah gue tlaktir lo es krim “
Belum sempat mengungkap kan tapi sudah harus merelakan, belum sempat memiliki tapi harus melupakan.
ˆŠ
Setibanya dirumah, aku langsung berlari masuk kamarku, tanpa ku sadar aku begitu keras membanting pintu kamarku sampai-sampai aku tak melihat bahwa ka dimas sedang memperhatikan ku
BUGGG!!!!
“astagfir, biasa aja dong mod” aku tidak memperdulikan perkataan ka dimas itu
“mod lo gapapa?”
“gapapaaaa, pergi sana jangan ganggu gue lagi mau sendiri” dengan suaraku yang sudah gemeteran
“aneh ga biasanya dia gitu, lagi sakit kali ya” ka dimas berjalan menuruni anak tangga dan duduk di sofa bersama mama
“mah mody aneh”
“aneh kenapa?” kata mama
“ya aneh, masa tiba-tiba datang marah-marah pake banting pintu segala lagi”
“mungkin lagi kesel kali sama temenya maklumin ajalah, lagian kamu ikut campur banget urusan adik kamu”
“yeee aku kan Cuma mau tau aja mah”
“sudah-sudah”
Tanpa terasa air mataku semakin deras membuat mataku menjadi sembab, entah apa yang aku rasakan ini salah atau benar aku pun tidak tau, beginikah rasanya jatuh cinta? Beginikah rasanya patah hati? Belum-belum aku sudah harus merelakan.
Dari pulang sekolah kemarin sampai pagi ini aku tidak keluar kamar, aku pun terbangun masih dengan baju seragam yang ku gunakan kemarin. Rasanya aku malas sekali untuk sekolah hari ini tapi, aku sudah janji setelah pulang sekolah nanti afa akan mengajakku jalan.
Disekolah
“mod lo gapapa kan?” fina yang menatap ku heran, karna tidak seperti biasanya aku murung
“engga, baik ko” menjawab seakan tidak terjadi apa-apa
Hari ini disekolah aku sedang ada jadwal olahraga, bahkan olahraga kali ini pa agus memulai dengan basket. Biasanya kalo udah berhubungan dengan basket aku senang sekali tapi sekarang? Untuk tersenyum pun aku terasa malas.
“fin liat mody ga?” afa yang menghampiri fina, yaa aku melihat mereka berdua dari kejauhan, bagus lah pasti afa senang
“itu mody” sambil menujuk ke arahku
Enatah percakapan apa yang mereka bicarakan aku sudah malas memperdulikannya.
“ayooo kita mulai saja olahraga kali ini” pa agus yang sudah siap untuk memulai olahraga kali ini dengan basket, sungguh aku malas sekali berada ditengah keramaian ini.
“modyyyyyyyyy” tiba-tiba saja pa agus bertriak padaku seakan ingin terjadi sesuatu terhadapku. Tak lama benar firasat ku bola basket mendarat tepat diatas kepalaku, entah rasa apa yang bisa aku jelaskan intinya sakit sekali.
“akhirnya” fina yang tiba-tiba saja dihadapanku, serasa tadi aku habis tidur
“kenapa gue fin?”
“tadi lo kena bola basket terus pingsan deh dan ternyata lo emang lagi ga enak badan yaudah makin parah pingsannya, makannya lama banget ga sadar-sadar?”
“tapi gue ngerasa baikan ko”
“ya itusih menurut lo, tapi bener deh muka lo pucettt banget. Kenapasih sebenernya? Ko ga cerita?”
“sebenernya…… gue pusing hahahaha” aku tidak mungkin menceritakan hal ini kepada fina
“tuh kan lo ga enak badan”
“mod kenapa?” afa yang tiba-tiba saja datang
“sakit”
“sakit apa?badan lo panas banget, pulang ajadeh”
“sakit nya disini(sambil memegang dadaku seakan menisyaratkan bahwa aku sakit hati karna afa)”
“kenapa?sesak?”
“tuh kan asma deh” kata fina
“jadi lo punya asma?” kata afa
“hehehe, tapi lagi ga kambuh ko beneran deh” untungnya mereka berdua tak mengerti maksud ku
“mending sekarang pulang deh, lo harus istirahat” kata afa
“lo anterin fina pulang aja, nanti biar gue pulang sendiri”
“tapi kan lo lagi sakit gue ga bisa ninggalin lo sendiri, kalo terjadi apa-apa sama lo gimana?gue gamau ya sampe lo kenapa kenapa” afa sangat perhatian sekali kepada ku tapi hanya saja perhatiannya itu hanya sebatas teman dekat. Yaa aku dihati afa hanya sebagai teman.
Sesampainya aku dirumah
“lo kenapa sih?” ka dimas yang tiba-tiba saja muncul
“enggaa”
“ga salah lagi kan lo pasti ada masalah”
“tuh kannn ka lo buat gue jadi pengen nangis rasanya” tiba-tiba saja ka dimas merangkul ku dan membiarkan kepalaku bersandaran dipundaknya
“nangis aja mod kalo itu yang ngebuat lo terasa nyaman”
“kaaaaa” air mataku terasa semakin deras yang mengalir ini benar-benar membuatku sesak
“kenapa?cerita aja mod kaka udah disini juga ko”
“ka aku suka afa tapi afa suka fina ka, baru pertama kalli jatuh cinta aja aku udah ngerasa sesak gini ka”
“fina tau kalo kamu suka sama afa”
Aku hanya bisa menggelengkan kepalaku, mengisyaratkan bahwa fina tidak tau.
“ya kalo gini lo juga ga bisa nyalahin fina mod atau siapun”
“emang siapa yang mau nyalahin orang woo” aku meledek ka dimas dengan air mataku yang masih nenetes
“oh mau ngelawak hahaha apus tuh air mata” kata dimas sambil memegang pipiku dan manghapus air mataku
“kaa…. Makasih ya”
Lalu ka dimas keluar dari kamarku dengan menjawab sambil tersenyum. Aku merasa sedikit lega karna perasaan ku sudah ku ungkapkan semua
ˆŠ
Malam ini aku ingin tidur lebih cepat, seakan aku bisa melupakan semua kejadian ini lebih cepat. Bahkan aku berharap ini hanya mimpi.
*toktoktok* suara ketukan itu terdengar dari jendela kamar ku, entah siapa malam-malam seperti ini mengangguku
“mody… mody.. kamu belum tidur kan?” yaa aku sangat mengenal suara itu
“mody… ini gue afa” benar ternyata itu suara afa
“mau ngapain sih lo kesini malem-malem lewat jendela lagi”
“sstttt udah jangan berisik. Ini buat lo cepet baikan ya mod”
Afa memberikan ku sebuah hadiah boneka, apa lagi ini?semua terasa sesak semakin sakit, dan seandainya saja kamu tau fa tentang perasaanku.
Malam ini aku tidur sangat pulas, badanku terasa nyaman tiduran dikasurku ini. Bahkan aku berharap tidak ada yang membangunkan ku esok hari.
PAGI
“woyyyyyy bangun…… bangun……” kadimas yang membangunkanku sambil berloncat loncat diatas kasarku
“aduhhh pusing ah! Jangan loncar-loncat napa “
“ini jam berapa?”
“mana gue tau kan gue baru bangun”
“jam 7kurang cantikkkkk!!!!!!!!!”
“haa?kaa”
“apaaaaa”
“ka, ijinin gue ya bilangin hari ini gue ga masuk plissss, pusing nih”
“alaahhhh pusing doang”
“gue ga enak badan ka, pegang aja gue demam ka” langsung saja aku tarik tangan ka dimas dan ku tempelkan dekat keningku
“mod…. Bener lo sakit?badan lo panas bgt inisih”
“yakan…… gue mana pernah boong sih”
“yaudah nnti gue ijinin deh ketemen lo, gue kasih tau mama dulu ya”
Lalu ka dimas keluar dari kamarku dan segera memberi tau mama tentang keadaanku
“mah mody sakit, badannya panas banget jadi hari ini ga sekolah dulu”
“haa serius kamu?tumben banget dia sakit ga bilang-bilang mama” mama terlihat panic daan segera menghubungi dokter untuk memeriksa mody
Tak lama kemudian baru saja ka dimas memberi tau mama tentang mody yang sedang demam tiba-tiba mody berteriak hingga membuat semuanya panik
“mamaaaaaaa ayaaaaahhhhh kakaaaaa” suara triakan mody yang menandakan bahwa mody sedang tersiksa dengan penyakitnya
“modyyyyyyyyyyyy” ayah yang panic melihat mody telah berbaring lemah di lantai kamarnya
“yah sesak banget dada mody yah, obat nya habis yah mody gakuat” mody hanya bisa menangis dan terus menahan rasa sakitnya itu
“jangan nangis mod kalo kamu nangis tambah sesak nafas kamu” ka dimas yang mencoba menenangkanku
“dim kamu suruh pak wawan siapkan mobil kita antar mody kerumah sakit sekarang juga, dan kamu sekolah gausah ikut kita kerumah sakit”
“iya mah bentar yaa” lalu ka dimas berlari mencari pa wawan untuk memberi tau nya agar segera mengantar adiknya itu ke rumah sakit
Di sebrang jalan ternyata afa tidak sengaja melihat ka dimas berlari – lari dengan panic menandakan ada sesuatu yang terjadi
++afa ect++
Apa yang terjadi ya? Kenapa ka dimas keliatan panic gitu, apa ada yang sangat penting?ah sudahlah dari pada aku penasaran lebih baik aku lihat dulu apa yang terjadi
Lalu ayah keluar dari pintu rumah sambil menggendong mody masuk ke dalam mobil bersama mama
“iiituuuuuu kan mody! Mody kenapa?” Tanya afa dengan heran
“kamu brangkat sekolah ya sayang mama sama ayah ngurusin adek kamu dulu” mama yang sedang berbicara kepada ka dimas
Setelah mama dan ayah berangkat afa menghampiri kadimas dengan sangat panic
“ka dimas!!” afa yang memanggil ka dimas
“kenapa fa? Kobelum berangkat?”
“ini ka aku tadinya mau berangkat tapi liat ka dimas panic kaya gtu jadi aku penasaran ada apa. Ternyata bener ada apa-apa”
“iya mody sakit fa”
“makin parah ya ka sakitnya?”
“makin parah?? Maksudnya?” Tanya ka dimas heran
“iya ka, jadi dari kemarin itu mody emang udah ga enak badan, dia juga sempat pingsan dan setelah dia sadar dia bilang dadanya sakit aku kira hari ini dia udah baikan”
“jadi dia udah ngerasa ga enak dari kemarin?pentesannn”
“pentesan kenapa ka?” Tanya afa kepada kadimas
“eeenngggak, Cuma tumben dia pulang sekolah langsung tidur, udah yuk kita berangkat”
ˆŠ
Dirumah sakit
“gimana anak saya dok?” Tanya mama ke pada dokter yang memeriksa mody
“anak ibu masih kritis, selain asma nya yang kambuh dia juga mengalami kelelahan. Jadi ibu dan bapak jangan membuat mody terlalu banyak berfikir dulu dia harus benar-benar istirahat”
Keadan mody sangat parah sekali dia berada diruang UGD dan memakai alat bantu pernafasan hingga membuuatnya tak sadarnya diri lama sekali
Disekolah
“faaa” fina yang menyapa afa diparkiran sekolah
“kenapa fin? Eh iya fin hari ini mody ga masuk dulu dia sakit sampe – sampe dia dibawa ke rumah sakit tadi pagi”
“parah banget ya fa?”
“gue kurang tau pastinya, kayanya asma dia kambuh deh fin”
“yaudah fa nanti pulang sekolah kita jenguk mody ya”
Setelah bel pulang sekolah berdering afa dan fina segera bergegas pergi kerumah sakit untuk melihat keadan mody. Setelah sampai dirumah sakit afa syok melihat keadan mody yang lemah sekali dan tidak sadarkan diri
“fin gue ga sanggup liat mody kaya gini”
“sabar fa gue juga, gue gamau dia kenapa-kenapa”
“fin gue sayang dia, sebenernya gue suka sama dia, tapi dia taunya gue suka sama lo”
“haaa? Ko bisa maksud lo” Tanya fina heran
“waktu itu gue bilang ke dia kalo gue minta bantuan dia buat deketin gue sama lo soalnya lo itu lucu baik dan asik, padahal maksud gue itu dia. Tapi gue malu buat bilang langsung ke dia”
“ afaaaaa, lo laki-laki bukan sih? Duhhh afa harusnya bilang aja ke dia, Cuma lo laki-laki yang bisa deketin mody sampe berangkat pulang sekolah bareng”
“maksud lo?”
“ya selama ini belum pernah mody mau diajak bereng sama cowo, yang ada dia ngomel-ngomel, dari situ udah bisa ketebak kali kalau mody tuh ya juga suka sama lo”
“kalo dia udah sehat nanti gue mau ngungkapin persaan gue sama dia fin”
“secepatnya ya fa”
Tak terasa sudah seminggu mody dirawat di rumah sakit afa tak pernah absen menjenguk mody dan itulah yang membuat mody lekas sembuh
“jangan capek-capek yaa, gue khawatir tau” afa yang merayu mody
“wwuuuuuu gombal bohonng”
“yeee orang serius dibilang bohong”
“iya afa iya” sambil mencubit pipi afa
Ditaman rumah mody dan afa sedang duduk berdua dan melihat bintang dan bulan bersama, afa suka bulan sedangkan mody sangat suka melihat bintang
“gimana lo sama fina ada perkembangan?” tiba-tiba saja mody membuat afa terkejut
“ada… dia udah tau malah”
“oyaaaa???? Terus terus dia terima lo ga?” Tanya nya yang penuh lirih
“mau gue jujur nih? Tapi syaratnya lo gaboleh marah sama gue!”
“alhhhhhhh iya iya gue janji”
“fina udah tau kalo yang gue suka itu bukan dia tapi lo, yang gue bilang lucu dan asik itu elo bukan dia, dan yang gue ungkapin perasaan nya itu buat lo bukan dia, selama ini gue bilang ke lo kalo gue suka sama fina itu bohong karan gue malu buat terus terang sama lo”
“faaaaaaaaa”
“serius mod aku sayang sama kamu, kamu mau jadi milik aku?”
“tapi fa………… aaaaaakkkuu” mody tiba-tiba saja meneteskan air matanya
“modyyy”
“aku juga sebenrnya sayang samu kamu, waktu kamu muji fina sebenarnya aku orang yang pertama menangis mendengar itu dank a dimas tau”
“jadi?”
“aku sayang kamu!”
“kita jadian?”
“iyaaaaaaaa” dan akhirnya semua impian mody dengan afa sudah terwujud
selesai

Sabtu, 03 Januari 2015

MUNGKIN AKU RELA

berlahan-lahan ku teguh kan hatiku untuk melihatmu bersama dia seseorang yang lebih kau suka. seseorang yang telah memberikan rasa nyaman dihatimu, seseorang yang selalu membuat hari-harimu menjadi luar biasa, bahkan dialah salah satu alasan kebahagiaan mu dihari ini.
berjalan lah dengannya, terus lah bersamanya, jagalah dia, lindungilah dia.
sekali lagi ku teguhkan hatiku, ku ikhlas kan perasaanku, ku relakan sayangku, ku korbankan kesakitan ini.
sampai nanti sang waktu kan memberi tau tentang perasaan ku kepadamu sesungguhnya.