Tugas 3
11. Sistem Pengolahan
Data
Sistem pengolahan data merupakan kumpulan dari sub–sub
yang saling berhubungan satu sama lain secara harmonis dengan tujuan untuk
mengolah data yang berkaitan dengan masalah menjadi sistem informasi yang
diperlukan .
Dalam Sistem Informasi ini terdiri atas orang,
peralatan, prosedur yang ditunjukkan untuk mengumpulkan, menganalisa dan
membagi–bagi apa–apa yang dibutuhkan secara tepat waktu dan informasi akurat
yang akan digunakan.
Tugas Sistem Pengolahan Data
1. Pengumpulan
Data
Pada pengumpulan data, sistem pengolahan data mengumpulkan data yang menjelaskan setiap tindakan internal perusahaan dan transaksi lingkungan perusahaan.
Pada pengumpulan data, sistem pengolahan data mengumpulkan data yang menjelaskan setiap tindakan internal perusahaan dan transaksi lingkungan perusahaan.
2. Perubahan
Data / Manipulasi Data
Perubahan data / Manipulasi data adalah proses
pengolahan data menjadi informasi yang
lebih berguna.
Proses yg
dilakukan dalam Perubahan data meliputi:
a.
Pengklasifikasian
b.
Pengurutan
(Sorting)
c.
Perhitungan
d.
Pengikhtisaran
3. Penyimpanan
Data
Data
disimpan pada media penyimpanan sekunder dan file dapat diintegrasikan secara
logis untuk membentuk suatu database. Sebagian besar data dalam database adalah
data akuntansi.
4. Penyiapan Dokumen
Sistem
Informasi Akuntansi (SIA) menghasilkan output untuk perorangan dan organisasi
baik di
dalam dan di luar perusahaan. Umumnya, output berbentuk dokumen tercetak.
Namun, semakin banyak pemakai menggunakan tampilan layar. Output pada SIA
dipicu oleh 2 hal:
·
Oleh suatu
tindakan, output dihasilkan jika sesuatu terjadi.
·
Oleh jadwal
waktu, output dihasilkan pada saat tertentu.
22. Sistem Informasi
Manajemen
Menurut Ida (2008) Sistem Informasi Manajemen adalah suatu sistem yang
saling bekerj sama terdiri dari kumpulan orang, alat, serta prosedur dan
merupakan satu kesatuan yang saling berinteraksi dan berkesinambungan serta
dirancang untuk mengumpulkan, memilih, mengevaluasi, dan mendistribusikan
informasi yang baik dan siap pakai guna menghasilkan perencanaan, implementasi,
dan pengendalian manajemen yang baik melalui pembuatan keputusan.
Rancangan organisasi menekankan pada penting nya pengolahan sistem
informasi, dan pengkomunkasian informasi yang baik kepada pihak pemakai
informasi. Bila keakuratan dan ketersediaan informasi diragukan maka manajemen
tidak dapat mengendalikan organisasi secara efektif sehingga akan mengalami
kesulitan pengambilan keputusan.
Oleh karena itu, sistem informasi manajemen perlu dikelola secara optimal
karena informasi merupakan dasar petimbangan dalam pengambilan keputusan. Disamping
itu, pengelolaan sistem informasi manajemen yang baik mendukung tercapainya
manajemen yang berkualitas.
33. Sistem Penunjang
Keputusan
Sistem Penunjang
Keputusan sebagai suatu sistem interaktif berbasis komputer yang membantu para
pengambil keputusan dalam menggunakan data dan model untuk memecahkan persoalan
yang bersifat tidak berstuktur.
Dari definisi
tersebut, dapat diindikasikan empat karakteristik utama dari SKP, yaitu:
1)
SKP menggabungkan data dan model menjadi satu bagian.
2)
SKP dirancang untuk membantu para manajer (pengambilan
keputusan) dalam proses pengambilan keputusan dari masalah yang bersifat semi
struktural (atau tidak terstruktur).
3)
SKP cenderung dipandang sebagai penunjang penilaian
manajer dan sama sekali bukan untuk menggantikannya.
4)
Teknik SKP dikembangkan untuk meningkatkan efektivitas
dari pengambilan keputusan.
v Konsep Sistem
Penunjang Keputusan
a.
Pengoptimalan kriteria dalam merancang sistem
b.
Proses rancang bangun sistem secara total
c.
Proses rancang bangun sistem secara mendetail
v Keuntungan
1) SKP memperluas kemampuan pengambil
keputusan dalam memproses data/informasi bagi pemakainya.
2) SKP membantu pengambil keputusan
dalam penghematan waktu yang dibutuhkan untuk memecahkan masalah.
3) SKP dapat menghasilkan solusi dengan
lebih cepat serta hasilnya dapat diandalkan.
4) SKP mampu menyajikan berbagai
alternatif.
5) SKP dapat menyediakan bukti tambahan
untuk memberikan pembenaran sehingga dapat memperkuat posisi pengambil
keputusan.
v Kerugian
a. Beberapa kemampuan manajemen dan
bakat manusia yang tidak dapat dimodelkan.
b. Kemampuan terbatas pada
pembendaharaan pengetahuan yang dimilikinya.
c. Proses tergantung pada peragkat
lunak yang digunakan.
d. Tidak memiliki kemampuan intuisi
(berpikir) seperti pada manusia.
4. Sistem Penunjang Keputusan
Berkelompok
Konsep GDSS
(Group Decision Support System), merupakan sistem berbasis computer yang
mendukung kelompok-kelompok orang yang terlibat dalam suatu tugas bersama dan
menyediakan interface bagi suatu lingkungan yang digunakan bersama. Istilah
lainnya : GSS (group support system), CSCW (computer support cooperative work),
CCWS (Computerized collaborative work support), EMS (electronic meeting
system). Perangkat lunak yang digunakan disebut groupware.
GDSS berkontribusi
memecahkan masalah
Komunikasi yang lebih baik memungkinkan keputusan yang lebih baik. GDSS berkontribusi memecahkan masalah dengan menyediakan suatu pengaturan yang mendukung komunikasi.
Komunikasi yang lebih baik memungkinkan keputusan yang lebih baik. GDSS berkontribusi memecahkan masalah dengan menyediakan suatu pengaturan yang mendukung komunikasi.
contoh
aplikasi yang dipakai untuk sekolah dengan cara pengambilan keputusan:
SPK Penentuan Mahasiswa Berprestasi
Menentukan keputusan dalam memilah mahasiswa yang bisa
atau layak untuk mendapatkan beasiswa. Dengan cara ini karakter akan menjadi
acuannya. Dan dari karakter ini harus mempunyai nilai yang sempurna. Dengan cara
inilah yang akan membuat penentuan akan tepat tujuannya. Spk ini sangat berguna
bagi universitas dalam pengembangan dan pemantauan mahasiswa.
Peranan SPK dalam pemecahan masalah
Jenis-jenis Sistem Pendukung
Keputusan menurut tingkat kerumitan dan tingkat dukungan pemecahan masalahnya
adalah sebagai berikut:
- Mengambil elemen-elemen informasi
- Menganalisa seluruh file
- Menyiapkan laporan dari berbagai file
- Memperkirakan akibat dari keputusan
- Mengusulkan keputusan
- Membuat keputusan
Walaupun suatu SPK, mungkin saja tidak mampu
memecahkan masalah yang dihadapai oleh pengambil keputusan, namun SPK dapat
dapat menjadi stimulan bagi pengambil keputusan dalam memahami persoalannya,
karena mampu menyajikan berbagai alternatif pemecahan.
Contoh
Dalam bidang
psikologi, khususnya pada bidang Psikologi Industri dan Organisasi penggunaan database
sangatlah dibutuhkan agar dapat memudahkan pihak HRD untuk melihat atau
mengecek data-data yang diperlukan dari seorang pegawai atau calon pegawai
diantara 1000 pegawai yang ada.
Dalam database
terdapat istilah “attribute”
Sebutan untuk mewakili sebuah entity (Suatu
kumpulan orang, tempat, kejadian, aktifitas atau bagian yang terdapat dalam
sebuah organisasi atau informasi yang akan direkam). Misalkan, seorang
mahasiswa atau siswa dapat dilihat atributnya, misalnya npm, nama, alamat,
hobby dan lain-lain. Atribute juga disebut data elemen, data field atau data item. Ini juga
merupakan salah satu pemanfaatan data base untuk lingkup Psikologi, karena
salah satu bidang profesi Psikologi adalah School Psychologist, misalkan pada suatu organisasi pendidikan
terdapat siswa yang sedang mengalami masalah sering terlambat datang kesekolah,
maka tugas seorang psikolog adalah mengetahui data awal siswa tersebut yang
dimiliki sekolah, setelah itu baru dapat memikirkan langkah atau treatment apa yang
baik digunakan. Dan masih banyak lagi pemanfaatan yang dapat dirasakan dengan
penggunaan data base lainnya, dalam bidang Psikologi maupun bidang lainnya.
Daftar pustaka :
M,
Marimin. (2004). Teknik dan Aplikasi Pengambilan Keputusan
kriteria
Majemuk.
Nuraida, Ida. (2008). Manajemen Administrasi Perkantoran.
Yogyakarta: Kanasius
Tidak ada komentar:
Posting Komentar