Jumat, 04 November 2016

Psikologi dan Internet dalam Lingkup Interpersonal



Nama        : Ridha Khansa D.K
NPM        : 15515920
Kelas        : 2PA12

a.      Psikologi kertetarikan interpersonal dalam internet

Penyebab daya tarik antara individu yang satu dengan yang lainnya adalah :
1.  Kedekatan fisik
2.  Kesamaan pendapat dan kepribadian, minat dan pengalaman, gaya interpersonal
3.  Adanya rasa suka secara timbal balik (reciprocal liking)
4.  Daya tarik fisik.

TEORI-TEORI KETERTARIKAN INTERPERSONAL
1.      Social Exchange Theory: Gagasan bahwa perasaan orang tentang suatu
hubungan tergantung pada persepsinya mengenai hasil positif (rewards) dan ongkos (costs) hubungan, jenis hubungan yang mereka jalani, dan kesempatan mereka untuk memiliki hubungan yang lebih baik dengan orang lain.
2.      Equity Theory: Gagasan bahwa orang akan bahagia dengan hubungan yang
dijalinnya bila pengalaman rewards dan costs dan kontribusi antara dua belah pihak diperkirakan seimbang.

b.      Hambatan psikologi dalam interpersonal online-relation

Seiring dengan berkembangnya ketertarikan interpersonal dalam dunia internet muncul lah suatu hubungan dekat seperti pertemanan, murid-guru, kelompok, hubungan kerja, bahkan hubungan kekasih. Dengan adanya internet, orang dapat melakukan komunikasi dengan orang lain atau bahkan dengan beberapa komunitas sekaligus dengan mudah seperti, chatting online dengan fasilitas beberapa room yang tersedia memungkinkan seseorang dapat berkomunikasi secara bersamaan, atau beberapa komunitas website (social networking) seperti Friendster, MySpace, Facebook, atau Twitter memberikan kesempatan bagi setiap orang untuk mengekspresikan dirinya ke publik.

Beberapa individu lebih merasa dirinya nyaman bila bertemu dengan teman di dunia maya dibandingkan teman dalam dunia nyata. Karena biasanya orang yang nyaman bertemu dengan teman di dunia maya beranggapan bahwa mereka lebih bisa mengekspresikan dirinya melalui kata-kata (tulisan) dibandingkan melalui percakapan. Sebuah hubungan interpersonal didasarkan pada tingkat pemahaman teks-teks (kalimat) menjadi daya tarik sendiri bagi beberapa orang, tidak perlu takut dalam mengungkapkan argumentasi, malu dan merasa bebas dalam mengekspresi dirinya dimana pada kenyataan sehari-hari dalam dunia nyata adalah hal yang sulit mengungkapkan perilaku tersebut pada orang asing yang baru kita kenal.

Namun dalam hubungan interpersonal yang dijalin via internet ini tidak sepenuhnya lancar dan aman. Dalam hubungan yang dijalani secara online ini tentunya memiliki beberapa hambatan, yaitu:

Kurang Berlakunya Norma dan Etika, sering jika kita berkunjung ke sebuah situs  dimana situs tersebut memberikan informasi tentang suatu hal mengenai suatu agama, ragam, atau suku kemudian kita akan menemui komentar orang-orang dimana pada komentar tersebut menjelek-jelekkan suatu RAS, baik komentar pro ataupun kontra.

Tidak adanya kedekatan emosional antara kedua orang yang menjalin hubungan via internet karena tidak melihat wujud fisik dari lawan bicaranya.
Hubungan Virtual  Dapat Mempengaruhi Kemampuan Berbicara, karena komunikasi yang dilakukan hanya dengan tulisan bukan dengan percakapan sehingga dapat mempengaruhi kemampuan dalam berbicara. Biasanya hubungan yang dijalani secara online ke kehidupan nyata lebih sulit dibandingkan hubungan yang awalnya dijalankan di kehidupan nyata.

Banyak kebohongan yang terdapat dalam penggunaan media virtual karena tidak dapat melihat gerak-gerik maupun gesture yang diungkapkan dalam non verbal dari lawan bicaranya dan pesan yang disampaikan tidak dapat sepenuhnya dipertanggungjawabkan karena tidak ada bukti yang otentik.

c.       Perilaku negative dalam interpersonal online-relaton

Selain adanya hambatan dalam terjalinnya hubungan di dunia maya, di dalamnya juga terdapat beberapa perilaku negatif seperti :

1.      Cyber Cheating
Bisa dibilang perselingkuhan. Perselingkuhan yang terjadi di internet dapat terjadi ketika seseorang yang secara nyata memiliki pasangan di dunia nyata, mereka bisa memiliki pasangan juga didunia maya. Misalkan, pria beristri memiliki sebuah akun di jejaring sosial, sedangkan istrinya tidak. Tanpa sepengetahuan istrinya, si suami memasang status ‘single’ di akun jejaring sosialnya itu. Secara tidak langsung, pria beristri ini berkesempatan untuk memiliki gadis single lainnya. Mengaku jika dia belum mempunyai pasangan, sehingga terjadilah perselingkuhan dengan teman yang berada di sosial medianya. Hal tersebut dapat dikatakan dengan cyber-cheating.

2.      Cyber Flirting
Merayu atau menggoda juga seringkali terjadi dalam media sosial. Cyber flirting adalah suatu hal yang umum/biasa yang terjadi di jejaring sosial bahkan game. Namun yang menjadi perilaku negatifnya adalah merayu secara berlebihan dan menggunakan bahasa yang tidak sopan dan tidak baik, apalagi jika merayu seseorang yang sudah mempunyai pasangan, maka semakin terjadilah perilaku negatif cyber flirting tersebut.

3.       Kebebasan mengakses situs-situs buruk (situs porno)
Dengan kemudahan akses dalam berinternet, banyak situs-situs yang secara sengaja atau tidak sengaja terdapat banner atau iklan yang menampilkan gambar porno. Hal ini terkadang dapat di lihat ileh netter yang berumur masi muda atau belum cukup umur yang jika pc mereka tidak di protect oleh orang tua mereka.

4.      Perilaku negatif yang menimbulkan sikap SARA
Kurang adanya norma dan etika ketika kita berkomunikasi bisa saja menimbulkan ucapan atau sikap yang nantinya akan merujuk kepada arah yang menjelekkan suku, agama, atau ras. contoh  akun akun yang berisi pro dan kotra dalam jejaring sosial.

d.      Computer supported cooperative work

Computer Supported Cooperative Work (CSCW) adalah bidang studi yang berfokus pada perancangan dan evaluasi teknologi baru untuk mendukung proses sosial kerja, dikarenakan mitra yang berjauhan. Istilah Computer Supported Cooperative Work (CSCW) pertama kali digunakan oleh Irene Greif dan Paul M. Cashman pada tahun 1984, pada sebuah workshop yang dihadiri oleh mereka yang tertarik dalam menggunakan teknologi untuk memudahkan pekerjaan mereka. Dimana saat itu CSCW mengangkat isu seputar bagaimana aktivitas-aktivitas kolaboratif dan koordinasi didalamnya dapat didukung teknologi komputer. Kemudian beberapa orang berpendapat CSCW sama dengan Groupware. Groupware adalah jenis software yang membantu kelompok kerja yang terhubung ke jaringan untuk mengelola aktivitas mereka.

Mungkin salah satu contohnya penerapan CSCW pada bidang pendidikan yaitu dimana para siswa melakukan kelas virtual dan saat itu sedang mengerjakan ulangan harian dimana para siswanya saat melakukannya tidak benar-benar berada di kelas tetapi bisa dimana saja yang memungkinkan siswa tersebut untuk bisa terhubung pada suatu jaringan. Contoh lainnya yaitu fasilitas chating dimana seseorang bisa berdiskusi melalui antarmuka teks tanpa harus bertatap muka secara langsung.
Sumber :
http://sulthan007.blogspot.co.id/ (diaskes pada hari sabtu, 5 november 2016 pukul 8.14 WIB)
http://elfahaifa.blogspot.co.id/2014/01/hambatan-psikologi-dalam-interpersonal.html (diaskes pada hari sabtu, 5 november 2016 pukul 8.20 WIB)
https://plus.google.com/114890711684407231830/posts/81CJn2bzqbz (diaskes pada hari sabtu, 5 november 2016 pukul 8.27 WIB)
https://kadet32.wordpress.com/2010/04/09/chevrolet/ (diaskes pada hari sabtu, 5 november 2016 pukul 8.35 WIB)


Psikologi dan Internet Dalam LIngkup Interpersonal






Nama   : Ridha Khansa D.K
Kelas   : 2PA12
NPM   : 15515920

a.      Sejarah Komunitas Online

Social Network bisa juga disebut sebagai jejaring pertemanan, karena social network merupakan sebuah bentuk layanan internet yang ditujukan sebagai komunitas online bagi orang yang memiliki kesamaan aktivitas, ketertarikan badang suatu bidan tertentu, atau keesamaan latar belakang tertentu.

Contoh aplikasi social network yaitu ;
Twitter, facebook, dan friendster, aplikasi yang mengizinkan user untuk dapat terhubung dengan cara membuat informasi pribadi sehingga dapat terhubug dengan orang lain. Informasi tersebu juga bisa seperti foto-foto.

Sosial media adalah suatu wadah atau tempat dimana orang dapat berkomunikasi sesama user (pengguna) secara tidak langsung dan dibutuhkan koneksi internet untuk dapat melakukan komunikasi ini. Di sini user atau pengguna dapat berbagi informasi berupa, kejadian, berbagi foto, dan dapat juga untuk menambah wawasan serta bisa juga sebagai ajang untuk mencari atau menambah teman. Internet merupakan salah satu aspek penting dalam berhubungan dalam aplikasi sosial media, internet telah merangkul dunia yang memegang peran manusia dalam kehidupan manusia. Internetpun juga bisa di katakan menjadi rekan manusia untuk berkomunikasi dalam sosial media, melalui internet manusia dapat berbagi informasi, melakukan kegiatan bisnis serta dapat menjalin hubungan sosial antar sesama manusia dengan menggunakan sosial media ini. Tergantungnya kebutuhan manusia terhadap sosial media telah banyak membuat perusahaan perusahaan teknologi dan informasi membuat aplikasi aplikasi sosial media seperti facebook, twitter, myspace dan friendster, serta masih banyak lagi aplikasi sosial media yang ada di era perkembangan modern ini.
Pesatnya perkembangan teknologi sekarang membuat banyak aplikasi aplikasi sosial media  baru yang bermunculan di dunia maya. Kini dengan mengandalakan smartphone yang berhubungan dengan internet, kita sudah bisa mengakses beberapa situs sosial media seperti, facebook, twitter, line, we chat, kakao talk dan itu semua bisa kita akses dimana saja dan kapan saja asalkan terhubung dengan koneksi internet dan itu membuat arus informasi semakin besar dan pesat. Perkembangan sosial media yang pesat ini tidak hanya terjadi pada negara negara maju saja, di negara berkembang seperti tanah air kita ini Indonesia, banyak user atau pengguna sosial media dan perkembangan yang pesat ini bisa menjadi pengganti peran media massa konvensiaonal dalam menyebarkan berita atau informasi. Selain itu, Indonesia menempati urutan ke-5 di dunia dalam penggunaan akun twitter.  Selain untuk membagi informasi, sosial media maupun internet juga dapat dijadikan sebagai sutau kegiatan bisnis, seperti membuka toko online. Facebook dan Twitter menurut saya merupakan sosial media yang banyak digunakan sebagai toko online, mereka membuat akun baru dan memberi nama akun mereka menjadi kategori barang dagangan mereka yang akan mereka dagangkan. Membuat komunitas bisa juga dilakukan melalu sosial media, komunitas komunitas seperti fans boyband, girlband, fans pecinta olahraga sepak bola, fans sebuah grup band dan masih banyak komunitas komunitas yang bisa kita buat.

b.      Polarisasi Dalam Internet – Polarisasi Kelompok

Polarisasi kelompok adalah gejala mengumpulnya pendapat kelompok pada satu pandangan tertentu. Polarisasi Kelompok adalah intensifikasi dari suatu pre-existing awal kelompok pilihan ( Baron et al. 1992 : 73). Efek polarisasi menyinggung pada rata-rata scoreindividu sebelum dan setelah diskusi kelompok. Anggota kelompok paling ekstrim, mungkin sekali , sudah menjadi lebih moderat setelah diskusi itu. Tetapi pada rata-rata pertimbangan atau pilihan sudah menjadi yang lebih ekstrim.
 *Penyebab:
– perbandingan sosial : menilai pendapat dan kemampuan seseorang dengan cara membandingkannya dengan pendapat dan kemampuan orang lain
– diskusi kelompok : memunculkan ide-ide yang sama
- tidak ada prasangka.

Faktor-faktor yang mempengaruhi keefektifan kelompok yaitu anggota-anggota kelompok bekerja sama untuk mencapai dua tujuan:
a.   melaksanakan tugas kelompok,
b.   memelihara moral anggota-anggotanya.

Tujuan pertama diukur dari hasil kerja kelompok-disebut prestasi (performance)
tujuan kedua diketahui dari tingkat kepuasan (satisfacation). Jadi, bila kelompok dimaksudkan untuk saling berbagi informasi (misalnya kelompok belajar), maka keefektifannya dapat dilihat dari beberapa banyak informasi yang diperoleh anggota kelompok dan sejauh mana anggota dapat memuaskan kebutuhannya dalam kegiatan kelompok.

*Faktor situasional karakteristik kelompok :
·         ukuran kelompok.
·         jaringan komunikasi.
·         kohesi kelompok.
·         kepemimpinan
·         Faktor personal karakteristik kelompok

*Kebutuhan interpersonal:
-      ingin masuk menjadi bagian kelompok (inclusion)
-      ingin mengendalikan orang lain dalam tatanan hierakis (control)
-      ingin memperoleh keakraban emosional dari anggota kelompok yang lain

polarisasi kelompok terdapat Gejala yang dimaksud adalah pengumpulan suara yang dipaksa karena situasi, contoh :Dalam suatu kelompok yang berjumlah 70 anggota diadakan musyawarah untuk memilih keputusan, ada lima orang tidak setuju dengan keputusan bersama, namuk karena 65 orang anggota setuju dengan keputusan tersebut, setelah didiskusikan kembali lima orang tersebut ikut setuju dalam mengambul keputusan yang telah disepakati.
Kelompok ini misalnya adalah keluarga, kelompok diskusi, kelompok pemecahan masalah, atau suatu komite yang tengah berapat untuk mengambil suatu keputusan. Dalam komunikasi kelompok, juga melibatkan komunikasi antarpribadi. Karena itu kebanyakan teori komunikasi antarpribadi berlaku juga bagi komunikasi kelompok.

c.       Kelompok unit dalam internet – kelompok kerja virtual

Kelompok kerja virtual adalah sekumpulan orang – orang yang bekerja dalam sebuah proyek yang umum melalui teknologi contohnya pesam instan, email, dan database bersama. Mereka menggunakan kompurer agar dapat berinteraksi dengan anggota lain yang terpisah secara fisik untuk mencapai tujuan bersama. Kelompok kerja virtual memiliki keunggulan disbanding kelompok kerja lain, contohnya pengambilan keputusan, lebih cepat berbagi informasi, dan perampungan pekerjaan.

d.      Kelompok kerja dan brainstorming

Brainstorming adalah sebuah alat bantu yang digunakan untuk mengeluarkan ide dari setiap anggota tim yang dilakukan secara terstruktur dan sistematis. Kesuksesan Brainstorming dapat dilihat dari suasana bebas tanpa kritik untuk menggali ide kreatif atau solusi alternatif tanpa batas. Brainstorming mulai dikenalkan pada tahun 1950-an dan menjadi tidak dipisahkan dari TQM (Total Quality Management), namun tak hanya disitu penerapannya, Brainstorming dapat digunakan di segala bidang.
Brainstorming dapat memberi inspirasi, memperluas wawasan, merupakan pembelajaran dalam mengambil keputusan, selain itu menciptakan kesetaraan dan melibatkan seluruh anggota tim. namun saat ini Brainstorming juga dapat dilakukan tanpa harus berkumpul dalam satu ruangan, namun juga dapat dilakukan di dunia maya atau telekonferensi dengan jarak ribuan meter.

e.       Menembangkan kepercayaan dalam tim virtual

Untuk membangun kepercayaan dalam tim, kita bisa belajar dari Colin Powell dalambukunya The Leadership Secrets of Colin Powell. Menurut Colin Powell kepercayaan merupakan suatu yang amat penting untuk membangun kepercayaan orang terhadap pemimpin dan sebaliknya.
Bagaimana cara membangun kepercayaan itu?
1.      Miliki kompetensi lebih. Tim biasanya akan percaya kepada pemimpinnya jika
pemimpin itu mempunyai kompetensi, yaitu keterampilan dan pengalaman yang sangat memadai. Oleh karena itu, kita harus selalu meningkatkan kompetensi kita dengan terus menerus mempelajari keterampilan dan pengalaman baru dan membangun suasana sehingga timbisa hidup secara harmoni.
2.      Miliki karakter unggul. Karakter adalah tingkah laku dantindak tanduk kita dalam
menjalankan visi dan misi kita. Dalam memimpin tim atau organisasi, kita harus bisa menjadi contoh bagi anggota tim lainnya sesuai dengan nilai-nilai yang telah ditetapkan dalam tim. Kita harus bisa memberikan energi untuk melindungi, memelihara dan mengembangkan tim supaya dapat bekerja sesuai dengan visidan misi yang telah ditetapkan.
3.      Miliki keberanian untuk melakukan terobosan. Dalam memimpin tim, kita harus
mempunyai keberanian membuat sesuatu yang tidak mungkin menjadi mungkin. Untuk itu dibutuhkan kemampuan fisik, kemampuan berpikir,kemampuan berinteraksi, kemampuan menyelaraskan segala tindakan kita dengan visi,misi dan sasaran yang telah kita tetapkan.
4.      Miliki kepercayaan diri. Sebagai pemimpin kita harus mempunyai kepercayaan diri. Kepercayaan diri sangat dekat dengan atribut keberanian, karena kepercayaan diri sama dengan berani menghadapi tantangan. Lebih dari itu, kita juga harus berani membuat tantangan untuk kita hadapi dan kita selesaikan.Tantangan yang selalu kita ciptakan ini merupakan alat untuk meningkatkan keterampilandan pengalaman kita. Kita harus mempunyai kepercayaan diri bahwa misi yang kitajalankan sangat mungkin untuk dicapai. Kita harus percaya bahwa kita dapat memecahkan masalah-masalah yang sangat rumit sekalipun dan berani memulainya.
5.      Miliki loyalitas.Kebanyak orang menganggap bahwa yang harus loyal di dalam suatu organisasi adalah bawahan loyal terhadap pimpinan. Dalam kepemimpinan, loyalitas menunjuk ke tiga arah,yaitu ke bawah, ke atas, ke samping. Artinya, kita tidak boleh hanya menuntut loyalitas dari bawahan. Kita juga harus loyal ke bawahan dan teman sejawat. Di samping itu, kitajuga loyal terhadap organisasi. Kata kunci di sini adalah bawahan bisa percaya kepadaatasan dan atasan juga percaya kepada bawahan.
6.      Miliki kerelaan berkorban dan empati. Membangun kepercayaan sangat memerlukan pengorbanan karena kita harus bisa mendengarkan dan menjaga keutuhan tim. Tindakan ini membutuhkan pengorbanan, seperti waktu, tenaga, pikiran dan lain-lain. Kita juga harus bisa menempatkan diri merasakan seperti kalau kita pada posisi yang diperintah.

Sumber :
http://shinahawary.blogspot.co.id/2014/12/sejarah-terbentuknya-komunitas-online.html (diaskes pada hari kamis, 3 november 2016 pukul 21.10 WIB)
https://id.scribd.com/doc/140932960/Cara-Membangun-Kepercayaan-Dalam-Tim (diaskes pada hari sabru, 5 november 2016 pukul 8.04)